Dies Natalis ke-29 STAI Darul Ulum Kandangan diselenggarakan dari tanggal 26 s.d. 27 September 2015. Rangkaian kegiatan terdiri dari Seminar Dosen, temu alumni, dan berbagai perlombaan; seperti lomba karya tulis ilmiah, resensi buku, presentasi makalah, MC, memasak, dan futsal.
Pada acara puncak, diumumkan struktur kepengurusan baru STAI Darul Ulum Kandangan Periode 2015-2020, dan penandatanganan MoU dengan IAIN Antasari Banjarmasin, yang dihadiri para undangan, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan dan perwakilan Kepala Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, bertempat di Gedung Futsal STAI Darul Ulum Kandangan. Acara ini dimeriahkan paduan suara mahasiswa STAI Darul Ulum Kandangan yang membawakan lagu-lagu daerah banjar, tarian tradisional banjar, dan pertunjukan Bakuntau (seni bela diri tradisional banjar). Selain itu, dilaksanakan syukuran atas pencapaian nilai akreditasi B oleh Program Studi Ahwal al-Syakhsiyah dan Program Studi Pendidikan Agama Islam.
“Sebagai perguruan tinggi yang telah dewasa, kita patut bersyukur akan pencapaian tersebut. Hal ini menandai dimulainya babak baru bagi perjalanan penyelenggaraan pendidikan, sebagai perguruan tinggi yang mengemban visi luhur Menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Terdepan dan Kompetitif di Kalimantan Selatan Tahun 2025”. Ungkap Ketua STAI Darul Ulum Kandangan Drs. H. Muhsin Aseri, M.Ag., M.H.
Mengingat tantangan ke depan akan semakin kompleks, ia pun mengajak kepada seluruh civitas akademika dan stakeholder untuk dapat menjalin kerjasama, agar amanah dan kualitas yang ada dapat ditingkatkan. “Dengan Dies Natalis ke-29 ini diharapkan menjadi titik tolak dan semangat baru untuk lebih baik lagi”, lanjutnya.
Koordinator Kopertais Wilayah XI Kalimantan sekaligus Rektor IAIN Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Akh Fauzi Aseri, M.A. dalam sambutannya menceritakan sejarah berdirinya STAI Darul Ulum Kandangan. Tahun 1975 masih ada Fakultas Syari’ah IAIN Antasari Cabang Kandangan. Namun tahun 1977 tidak lagi menerima mahasiswa baru, dikarenakan seluruh cabang IAIN yang ada di Kalimantan diintegrasikan ke Banjarmasin.
“Waktu itu, saya sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Syari’ah IAIN Antasari Cabang Kandangan. Setelah melalui seminar dengan Majelis Ulama Indonesia dan tokoh-tokoh masyarakat berkesimpulan bahwa ingin mempertahankan cabang yang ada, dan menolak integrasi IAIN. Saya bersama Pengurus Senat menghadap Bupati menyampaikan protes dan keprihatinan”. Bupati mengatakan bahwa ini adalah keputusan Pemerintah, dan Gubernur juga telah mengintruksikan untuk mendukung integrasi ini. Akhirnya pemerintah daerah tidak bisa menolak keputusan tersebut dan tokoh-tokoh masyarakat Kandangan menyatakan “Kalau orang Kandangan bujur-bujur (benar-benar) punya hati, bagaimana pun Kandangan harus mempunyai perguruan tinggi, walaupun swasta”. Sampai tahun 1986 dengan dukungan Pemerintah Daerah, resmi berdiri kembali perguruan tinggi di Kandangan yang diberi nama Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Ulum Kandangan dengan satu Jurusan Qadha (Peradilan Agama).
Selanjutnya, Koordinator Kopertais Wilayah XI Kalimantan memberikan arahan bahwa perguruan tinggi mempunyai tugas utama, yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas, menghasilkan karya ilmiah dan pengabdian yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Di sanalah diukur bagaimana tingkat kualitas karya dan pengabdian kita, yang terus dan harus diperhatikan”. Di akhir sambutan beliau mengucapkan “Selamat Dies Natalis ke-29, semoga STAI Darul Ulum Kandangan semakin maju”. (KH)